Kali ini bukan tentang untuk siapa kebaikan
berkata, tapi lebih kepada sebuah pertanyaan tentang pembalasan dari kebaikan. Seperti sepotong roti, sebesar apapun engkau
memotong nya, dia akan tetap habis dalam satu lahap, tapi, tidak begitu dengan
kebaikan. Karena kamu masih harus menunggu untuk siapa kamu memotong roti itu,
dan sampai kapan kamu menunggu seseorang memotong kan roti untukmu. Jawabannya adalah, jika kamu melakukan sesuatu,
lakukanlah walaupun kamu hidup hanya sebagai seorang pemotong roti. Dan tentang bagaimana kebaikan itu akan datang
kepadamu, berfikirlah bahwa tidak hanya sebuah roti yang akan membuatmu
bertahan hidup, sadarilah bahwa buah jauh lebih baik.
Minggu, 23 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar