![]() |
Putih Abu-Abu |
Sekali lagi dengan indah saya
mencoba membuatnya dalam sebuah goresan. “SMA” dimana kita mendapatkan semua
yang kita butuhkan saat itu, banggun pagi, berlama-lama mandi, mencoba
berdiskusi tentang uang saku hari ini, terlambat, salah menggunakan kaos kaki,
membuat gaduh saat jam olahraga, membuat kantin terlihat lebih kotor, hingga
menertawakan teman saat jatuh ke kolam ikan. Jika saya berfikir pada masa itu,
yang terlintas adalah “apa saya akan tetap seperti ini”. Dan apa yang saya
takutkan pun benar-benar terjadi, dulu setiap saat saya bisa melakukan apa yang
saya inginkan, bolos, pulang lebih awal karena berbagai alasan yang kami buat,
merokok di dalam sebuah ruang ganti, hingga menebar selembar pembalut dalam
toilet wanita. Dimana masa itu sekarang? Apa saya sudah tidak bisa
mendapatkannya. Setelah berangkat pun, saya tak mempedulikan apa isi dari tas
yang saya kenakan, entah itu sebuah buku pelajaran atau apa, bagi saya
persetan. Karena yang paling penting menurut saya adalah bagai mana kita bisa
bersama saat jam sekolah selesai.
Dengan cara berputar melewati
rute yang semestinya, saya mencoba mengalihkan pandangan setiap polisi yang ada
dalam setiap ujung jalan, hingga sampai pada sebuah rumah berteras luas saya
berhenti. Itu adalah suatu hal yang saya lakukan setiap hari, kemudian berjalan
bersama-sama untuk sampai pada sebuah sekolah dimana saya mendapatkan setiap
impian disana.
bersambung......!